Light dan Lee Jun-Gi kembali ke rumah , Nyonya
Park dan Tuan Lee langsung menuju kamar mereka, begitu juga dengan Light, ia
masuk ke kamarnya dan Light kaget dengan apa yg ia lihat di kamarnya, poster
dan foto dr.Rendi memang sudah tidak ada tapi ada pengganti foto dan poster itu
membuat Light berteriak “oppaa… “ teriak Light memanggil kakaknya, Jun-Gi,
Nyonya Park dan Tuan Lee berlari-lari dari kamar mereka. “ada apa Light
?”Nyonya Park menghampiri dengan rasa khawatir, “tante itu lihat foto dan
poster siapa yg terpampang di dinding kamarku?” semua kaget melihat poster dan foto-foto di
kamar Light. “Ya Tuhan Lee Ji-Hoon,” ucap Jun-Gi seraya menghela nafas.
Protes Light pada kakaknya mengalir dengan
deras “oppa, kenapa ada poster dan foto Lee Ji Hoon di kamarku?” sambil tertawa
Jun-Gi meminta Light untuk tenang, “Light sumpah deh aku ga tau bakal jadi
begini, aku memang menyuruh Ji-Hoon untuk membereskan kamarmu, menata ulang dan
mencopot poster dr rendi juga foto-fotonya, tapi aku juga ngga nyangka Ji-Hoon
menempel Poster dan fotonya di kamarmu, kalo kamu mau kamu bisa tidur di
kamarku dulu sementara” dengan panjang
lebar Jun-Gi menjelaskan dan menawari Lightly untuk tidur di kamarnya.
Beberapa hari Light tidur di kamar Jun-Gi yg
luasnya 2X kamarnya, ia melihat barang-barang mewah dan branded yg ada di
kamarnya, hampir semua bajunya, Jun-Gi yg menjahit sendiri. Jam tangan merk Swatch
dan ROLEX berjajar di lemari khusus accessories . yg Light
lihat sepanjang kamar Jun-Gi adalah baju-baju bermerk Star Multy Fashion,
deretan Jam Tangan sport, 3 Handphone keluaran teranyar, TV LED
yg menempel di dinding kamarnya,beberapa Dvd dan 2 kunci mobil, 1 Kunci mobil
BMW i8 hybird dan 1 kunci mobil sedan Toyota Yaris.
Lee Jun-Gi memang terbilang sukses di usianya
yg ke 33 tahun, Pria mapan kelahiran 1984 itu masih melajang meski sudah mapan
dan punya karier yg bagus. Jun-Gi pernah
jatuh cinta pada teman semasa SMA nya, tapi cintanya bertepuk sebelah tangan,
sejak itu Jun-Gi lebih selektif untuk jatuh cinta dan ia memilih fokus
berkarier.
Lee Jun-Gi masuk ke kamarnya, ia melihat Light
terbaring di kasur yg biasa ia gunakan. Light tertidur pulas, Jun-Gi masuk dan
menyelimuti Light dengan selimut tebal, kali ini bandung memang sangat dingin,
Jun-Gi memastikan Light agar tidak kedinginan. Jun-Gi mengusap rambut panjang
Light dan mencium kening Light dan membisikan kata “ saranghaeyo” yg jika
dalam bahasa Indonesia berarti aku cinta kamu.
Jun-Gi kembali ke kamar Light dan tidur di
ranjang yg biasa Light gunakan untuk tidur. Esok harinya Light disambut oleh
Nyonya Park dan Tuan Lee untuk sarapan, tapi ia tak melihat kakak kesayangannya, Lee Jun-Gi. Ia bertanya pada
nyonya Park kemana Jun-Gi “tante Jae Ha, Jun-Gi oppa kemana ya? Kok ga keliatan,
ini udah jam 8 pagi” tantenya menjawab dengan bahasa yg lemah lembut “ oppa mu
ke sumatera utara, ada acara seminar dan kerja sama industry fashion se-Indonesia
dan pengguna fashion . kayak selebgram-selebgram dan artis-artis ikut acara itu
sama oppamu” Light langsung berlari mengambil handphonenya. Ia menelfon kakaknya
yg pergi tanpa pamit pada Light. “oppa kenapa ga bilang kalo mau ke luar kota?
Aku bangun oppa udah ga ada” Jun-Gi sambil berjalan menuju seminar menerima
telepon adiknya yg kadang-kadang cerewet itu. “oppa ga mau bangunin kamu Light,
kamu tidur pules banget sampe ngeces di bantal oppa” Jun-Gi memang humoris di hadapan Light, tapi
di hadapan karyawan dan klien nya Jun-Gi terkenal selektif dalam memilih artis
yg akan mengenakan pakaiannya , ia juga bisa bersikap sadis jika ada pakaian yg
kembali ke tangannya dalam keadaan kotr“maaf ya Light sepertinya oppa akan lama
disini, oppa dari bandung jam 2 pagi karena pesawat oppa siap jam 4 pagi dan
sampai ke medan jam setengah 6 pagi
Light sedikit marah ditinggal tanpa pamit oleh
kakaknya, meskipun kakaknya sudah menjelaskan tentang kepergiannya tapi Light
tetap marah. Tak tanggung-tanggung Jun-Gi meninggalkan Light sekitar 3 bulan
lamanya. Sejak itu Light tak pernah lagi menelfon Jun-Gi. Jun-Gi mengirim pesan
whats app pun,Light tak membalas pesannya padahal di handphone Jun-Gi pesannya
sudah terkirim dengan tanda centang biru.
3 bulan berlalu Light sudah kembali bekerja di
Klinik Kumala Bunda, sahabat-sahabatnya di Klinik seperti Adri, Rena dan
Thalita senang menyambut Light yg sekitar 6 bulan absen dari Klinik. “ Light,
seneng banget kamu balik lagi kesini,lama banget kita gak ketemu” ucap Thalita
yg sangat senang dengan kembalinya Light. Seperti biasa Light bekerja dengan
nyaman disana bersama para sahabatnya dan beberapa dokter yg ada disana, Klinik
yg buka pukul 8 pagi hingga 8 malam itu siap melayani pasien yg sakit flu
hingga melahirkan secara Caesar. Jika Light masuk pukul 7 pagi biasanya ia akan pulang pukul 1 siang dan
jika Light masuk pukul 1 siang ia akan
pulang pukul 8 malam, begitu terus setiap harinya. Light hanya libur hari sabtu
saja,1 hari dalam seminggu.
Ketika Light melayani para pasien yg mendaftar
untuk berobat ke klinik, ia mendapat telepon dari kakak kesayangannya yang
mengabarkan Jun-Gi akan segera pulang, Light langsung meminta Jun-Gi menjemputnya
jika ia sudah ada di bandung, Jun-Gi mengiyakan, katanya dari bandara ia akan
langsung ke klinik menjemput Light.
Hari yg Light tunggu tiba juga, Jun-Gi tiba di
bandung jam 3 sore dan Jun-Gi harus pulang dulu ke rumah untuk bertemu dulu
dengan omma appa nya di toko Roti dan mandi di rumah nya, Jun –Gi berjanji akan
menjemput Light yg pulang malam saat itu. “oppa jemput aku ya jam 8 malem, dan
traktir aku makan malem” ujar Light di hadapan teman-temannya. Rena , Adri,dan
Thalita memperhatikan Light yg sedang teleponan dengan Jun-GI sambil melihat
ke arah dokter baru yg akan bekerja di
Klinik Kumala Bunda.
Dokter baru itu menuju meja pendaftaran, untuk
mengetahui dimana ruangan prakteknya, dokter itu bertanya pada Light yg sedang
sibuk ngobrol di telefon dengan Jun-Gi “ maaf mbak mau tanya ruangan praktek
dokter anak dimana ya?” Light pun segera membalikan badan menghampiri dokter
baru itu dan ternyata dokter baru yg praktek menggantikan dokter intan itu
adalah dokter Rendi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar