Handphone Light seketika jatuh,melihat dokter
muda itu ada di depan matanya, bukan kaget karena ia bertemu dengan laki-laki
idolanya melainkan kaget dan takut bercampur aduk melihat dokter Rendi yg telah
menghina harga dirinya di dunia lain waktu itu. Ya, Light pasti ga mungkin
salah lihat, yg Light lihat itu laki-laki yg hanya ingin mengajak Sex dengan
dirinya.
dokter Rendi pun kaget sampai tubuhnya hampir
jatuh, perempuan yg tiba-tiba menghilang di alam mimpinya waktu itu, sekarang
ada di hadapan matanya. dokter. Rendi kembali bertanya pada Adri, dimana tempat
prakteknya, Adri pun menunjukan dan mengantar dokter Rendi ke ruangannya yg ada
di lantai 2. dokter Rendi bergegas pergi ke ruang prakteknya. Light masih tak
percaya dengan apa yg ia lihat, Light bekerja dengan laki-laki yg menghinanya
dan bukan tidak mungkin Light akan bertemu dokter Rendi setiap hari dari pukul
10.00 hingga pukul 12.00 siang
Di kantin klinik, saat jam makan siang para
suster, dokter, dan pegawai apotek dan recepsionist berkempul untuk makan siang
yg telah disediakan oleh pihak Klinik, menu hari itu adalah nasi putih, ayam
goreng, sayur lodeh dan sambal.Talitha yg mengaku fansnya dokter Rendi menemani
makan siang dokter Rendi, tak hanya Talitha, Adri dan Rena pun satu meja dengan
dr Rendi, hanya Light yg memisahkan diri.
“itu si Light kok misah sendiri?” ujar Adri
“iya tuh katanya Fans berat dokter Rendi tapi malah menghindar” timpal Talitha,
lalu Rena ikut berkomentar dengan ceplosnya “maklum dia udah beganti haluan
dari ngefans sama dr Rendi jadi pacaran sama Oppa-Oppa alias kakek kakek” dokter
Rendi lalu bertanya pada satu diantara mereka “memangnya Lili fans aku?” temen-temen
Light menoleh langsung ke arah dokter Rendi, mereka bingung siapa Lili. Tapi dr
Rendi mengklarifikasi nama itu “ Maksudnya Light” . Talitha lalu menjawab
pertanyaan dr Rendi. “bukan Fans lagi, dikamarnya ada poster dokter, gedeeee
banget udah kayak wall papper nempel di dinding”
Tak lama karyawan klinik bubar dari kantin
Klinik, mereka bekerja seperti biasa lagi termasuk dengan Lightly dan dokter Rendi
yg mulai prakteknya saat itu juga. Hari sudah larut matahari kembali ke
tempatnya yg teduh dan mulai muncul bulan dan bintang-bintang. Hari itu sesuai
janji, Lee Jun-Gi menjemput Light di tempat kerja. Dengan mobil BMW mewahnya,
Lee Jun-Gi parkir di Klinik Kumala Bunda, di dalam mobil ia menelepon dulu
Light tapi tak diangkat. Jun-Gi pun keluar dari mobil, pakaian yg ia gunakan
pasti membuat mata orang-orang disana terbelalak.
Jun-Gi mulai masuk ke dalam Klinik, Jun-Gi
berpapasan dengan Talitha, Talitha dengan polosnya langsung berlari ke ruang
Tunggu pasien dimana disana ada dr.Rendi,Adri dan Rena sedang berbincang-bincang.
Dengan heboh Thalitha menyampaikan apa yg ia lihat dengan kedua bola matanya “hei barusan aku lihat malaikat,ya Tuhan
ganteng bener juga modis banget yg ini bener-bener lebih tampan dari dokter
Rendi” dokter Rendi,Adri,Rena penasaran apalagi Thalita menyebut bahwa sosok yg
ia lihat itu lebih ganteng dari dokter Rendi. Mereka langsung menuju ruang
Lobby, dan yg Thalitha bilang memang benar, Sosok laki-laki yg Rena lihat itu
menuju sempurna, badan tinggi kira-kira 180cm,Rambut hitam legam di sisir
kebelakang, tampak rapi,pakaian blazer batik Garutan dan dalaman Blazernya kaos
putih polos, celana Jeans hitam selutut dan sepatu sport. Memegang handphone
sambil menelepon seseorang, jam tangan yg Jun-Gi kenakan pun kelihatan, wangi
parfumenya yg menyerbak ke seluruh ruangan klinik
Hampir semua karyawan perempuan yg ada disana
mengarahkan mata mereka kepada sosok Jun-Gi. Dan dari arah belakang Rena dan
Thalita muncul suara perempuan berteriak “oppa” karyawan perempuan termasuk Rena dan Thalita
berbalik ke arah perempuan yg memanggil oppa dan mereka shock berat ketika yg
memanggil Jun-Gi itu Lightly. Lightly berlari ke arah Jun-Gi, Light memeluk
Jun-Gi dan badan Light yg hanya berbobot 52kg itu terangkat oleh Jun-Gi.
Semua mata tertuju pada mereka berdua,
termasuk mata dokter Rendi. “Oppa,aku kangen kenapa lama banget di Sumatra?”
sambil menurunkan Light Jun-Gi mencoba menjelaskan pekerjaan apa yg harus ia
kerjakan di Sumatra. “maaf lama, oppa harus jadi juri untuk acara fashion show dulu
disana, lalu ada proyek yg harus oppa kerjakan untuk tahun 2017 nanti, by the
way oppa juga kangen kamu Light” semua yg ada di klinik terus memperhatikan
mereka, lalu dokter Rendi mengamati wajah Lee Jun-Gi. “sepertinya aku kenal
sama wajah itu, oh.. dia CEO muda yg punya Star Multy Fashion, tempat wardrobe
aku dulu pas masih shooting” Rena dan Thalita bengong seketika ketika mereka
tau oppa yg selalu Light sebut opp itu ternyata CEO perusahaan ternama , bukan
kakek - kakek seperti yg mereka sangka kan.
Jun-Gi kemudian melihat ke arah dokter Rendi,
Jun-Gi menyapa dokter yg dulu sering memakai jasa wardrobenya sebelum shooting
program Lets health and be healthy. Jun-Gi menghampiri dokter Rendi dan
menyapanya “hai dokter Rendi, lama tak bertemu ya” dokter Rendi pun membalas
sapaan Lee Jun-Gi “hai Jun-Gi apa kabar? Aku baik, kalian saling kenal? Lili dan kamu?” Jun-Gi berpaling ke arah
Light. “oh itu, dia adikku, namanya Lightly Magnolia, dia kerja disini juga di
bagian pendaftaran dan administrasi”
Rendi terkejut mendengar Jun-Gi adalah kakak
dari Lili atau nama aslinya Lightly Magnolia.
Setahu dokter Rendi, Jun-Gi tak punya adik atau kakak perempuan. Tapi
mungkin dokter Rendi yg salah informasi. “Ren, syukurlah kamu sehat lagi, orang
menabrak kamu sampai koma itu adalah adikku” ujar Jun-Gi “ya aku tau, tapi
syukurlah aku tak apa-apa” Timpal dr
Rendi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar