2 Tahun Kemudian……..
Lightly diterima bekerja di Klinik Kumala
Bunda Bandung, bukan sebagai dokter atau suster karna Lightly kuliah di jurusan
bahasa Inggris , jadi dia bekerja sebagai translater merangkap bagian
pendaftaran, maklumlah kota bandung menjadi kota destinasi wisata lokal dan
internasional. Banyak wisatawan dari luar negri yg berwisata ke bandung hanya untuk liburan, apalagi saat
liburan sekolah atau libur musim panas di luar negri, pasti ada saja Wisatawan
yg sakit flu batuk, pilek sampai penyakit asma dan jantung. Disanalah pihak
klinik membutuhkan Lightly dengan bahasa inggris yang fasih, ia bisa
berkomunikasi lancar dengan orang asing.
Di Indonesia sedang demam pada dokter muda
asli kota bandung yang ganteng dan cara bicara yg halus dan sopan, dokter itu
bernama Rendi Gunadi. Dokter spesialis anak itu menarik perhatian wanita
remaja, ibu-ibu bahkan nenek-nenek di usia 60—70an.
Sejak acara bertema kesehatan bertajuk “Lets
Health and Be Healthy” mengudara di Televisi nasional di Indonesia, Dokter
berusia 35 tahun dan masih lajang ini jadi incaran wanita di seluruh Indonesia.
Cara ia menyampaikan tips kesehatan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan penonton
dengan pintar menjadi pusat daya tarik dokter muda ini. Dengan rekan sekaligus
sepupunya yang sama-sama berprofesi sebagai dokter anak , Amanda Johnson, dokter
Rendi menjadikan acara Lets Health and Be Healthy merajai Rating Tv nasional Slot sabtu dan
minggu.
Seperti remaja yang lain, Lightly sangat
mengidolakan dr Rendi Gunadi. Selama 2 tahun acara itu mengudara, Light selalu
menonton acara itu baik di rumah maupun di klinik, bila ia tak sempat menonton
secara Live, Light segera membuka aplikasi Youtube.
Light tak pernah melewatkan satu episode pun,
seperti saat di rumah sendirian di hari sabtu siang, ia memilih meluangkan
waktu di depan tv dan menantikan dr Rendi Gunadi. Saking asiknya Light
menantikan acara ini, mantan kakak iparnya menelfon ke hp nya pun tak di angkat.
“ Light, Oppa telfon dari tadi ke hp kamu kok ga diangkat aja sih?” Lee Jun-Gi
sedikit mengomel pada adik kesayangannya ini. “ maaf oppa, ini hari sabtu jam
11, saatnya dr Rendi siaran, oppa mau pulang? Titip Tahu crispy sama seblak ya”
Jun-Gi pun menutup telfonya. Dan 10 menit kemudian Jun-Gi datang dengan
sebungkus Tahu Crispy dan seblak sambil sedikit menyindir,Jun-Gi mendekati
Lightly yg sedang asik menonton dr rendi. “ aduh,, kakaknya dateng, dicuekin ,nih
Tahu crispy dan seblaknya” dengan senyum simpul Light mengucapkan terima kasih
pada kakak angkatnya. “ terima kasih oppa, jangan ganti chanel, ini acara dr.Rendi”
sedikit kecewa karna di nomor 2 kan oleh Lightly, Jun-Gi memasang muka cemberut
dan berkata “aah, dr rendi mulu, aku sih udah bosen ketemu dia 1 minggu 1 kali,
wardrobe yg dia pakai di acara ini,produk perusahaanku” muka light dari datar
berubah menjadi senyum sumringah. “bener oppa, berarti aku bisa ketemu dia ya
oppa?” Tanya Light dengan girang. “ GR banget, hahaha.. “
timpal
Jun-Gi. Light sangat senang karena akan ada kesempatan untuk bertemu dengan
idolanya. Tapi sebaliknya Jun-Gi memasang muka cuek saat Light memohon untuk
dipertemukan dengan dr.Rendi. Jun-Gi sangat hafal sekali apapun tentang
Light,selama 2 tahun menemaninya. Makanan favorite Light, Steak daging sapi yg
diberi saus jamur dan diberi mayonnaise, minuman favoritnya jus avocado
atau jus buah naga, warna favoritnya Pink, artis yg disukainya dr.Rendi
Gunadi. Hampir satu tahun ini Light memang ngefans dengan dr.Rendi, Light
punya poster dr.Rendi yg ia tempel layaknya wall papper di dinding kamarnya, ia
juga punya buku berjudul “tips mengatasi anak tantrum ” karangan dr Rendi, buku
yg tebalnya hanya 25 halaman itu Light beli di toko buku online, meskipun ia
belum punya anak tapi ia tetap membeli buku dengan harga 65 ribu rupiah itu.
Hari ini tanggal 7 februari 2016, hari
meninggalnya nenek Lee Jun-Gi dan Lee Ji hoon, Jun-Gi tak bisa menolak ajakan
ayahnya untuk ikut ke korea. Jun-Gi rasanya tak bisa meninggalkan Light, karena
tak mungkin Light mau datang ke tempat lahirnya Lee-Chi Hoon, ke rumah yg
pernah Lee Chi Hoon huni selama 5 tahun. FYI Jun-Gi terpaksa memboyong ibu,
ayah, dan Light pindah rumah karena Light terus-terusan menangis, tak mau
makan, minum dan susah tidur. Rasanya meskipun tak mungkin tapi Jun-Gi tetap
mengajak Light untuk pergi.
“ Light, aku sama omma dan appa akan pergi ke
korea, ada upacara hari kematian nenek disana, dan sekalian membawa abu chi
hoon ke korea, kamu mau ikut?” Tanya Jun- Gi, Light hanya diam seribu bahasa,
ia tak tau apa yg akan ia lakukan jika ia membawa sendiri abu chi hoon, mungkin
ada sakit dan rindu yg bercampur aduk dengan dirinya. “ Oppa, aku ga bisa cuti,
aku harus kerja, lagipula aku mau ngumpulin uang buat ketemu dr Rendi, aku
harus ngasih hadiah yg bagus buat dia” Light menolak ikut dengan halus, bukan
apa-apa, bisa saja Light ikut karna Jun-Gi punya pesawat pribadi dan Helikopter
jadi jika Light ingin ikut, ia hanya tinggal naik saja tak perlu pusing antri
beli tiket. Tapi ingatannya pada Chi-Hoon tak bisa membuatnya bangkit, kali
ini Light bisa bangkit karna ada dr.
Rendi, wajahnya yg tampan dan cara bicaranya yg sangat ramah dan penuh sekali
dengan pengertian membuat Light melampiaskan rasa sakit dan rindu untuk Chi-hoon
kepada dokter. Rendi Gunadi.
Saat semua pergi, Light hanya mengurung diri
dikamar, meskipun gambar dr Rendi terpampang begitu besar di tembok kamarnya,
tapi itu tak membuat Light berhenti menangisi Chi-hoon. Ia memutuskan untuk
pergi menemui Chi-Hoon, Light memutuskan untuk bunuh diri. menggunakan mobil
Jun-Gi, Light menginjak gas mobil dengan kecepatan tinggi ia melaju dengan
kencang, di daerah Ahmad Yani Bandung yg sepi dari kendaraan dan di tengah
hujan lebat, Light bertabrakan dengan sebuah mobil mini bus, mobil Light
terbalik dan mobil minibus yg ditabraknya berputar kebelakang hingga menabrak
papan BillBoard.
Seketika Light tak sadarkan diri, kepalanya
mengeluarkan darah dan lengannya biru-biru.
Warga yg mengevakuasi lalu membawa Light dan 1 korban lain ke rumah
sakit. Satu dari kerumunan warga itu adalah karyawan Lee Jun-Gi di Star Multi
Fashion, karyawan itu langsung menghubungi Jun-Gi yg sedang berada di korea
selatan. Setelah mendapat informasi Light kecelakaan, Jun-Gi segera ke bandara
incheon menggunakan pesawat Jet pribadi ,Jun-Gi kemudian mendarat di bandara
Soekarno Hatta, Jakarta . Di Perjalanan Jun-Gi menelfon Ji-Hoon untuk segera
membawa ayah dan ibunya ke Indonesia. Dari Jakarta Lee Jun-Gi menggunakan
helicopter pribadi menuju Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar