Di jalan menuju kantornya Jun-Gi penasaran,
kenapa Light menolak pergi bareng dengan dirinya. “kenapa Light ga mau pergi
bareng aku ya?”
Di klinik , Light lebih banyak melamun dari
pada kerja, Rena mengagetkan Light dari belakang. “Hei Light, bengong aja dari
tadi, mikirin oppa-oppa itu ya?” Light hanya bisa diam tak memperdulikan Rena,
padahal memang benar Light memikirkan oppa kesayangannya itu. Di kantin, Light
melamun lagi, makanan yg harusnya dia makan, malah di aduk-aduk tak jelas.
Rena , Talitha dan Adri penasaran kenapa Light
yg biasanya banyak ngomong tiba-tiba diam seribu bahasa. “hey Light, kenapa
sih?” tanya Adri “nggak apa-apa kok” terang Light. Dari pintu masuk kantin , dokter
Rendi menghampiri Light, “hai Lili, kita ngedate yuk. Sebagai permohonan maafku
sama kamu” Light tak menyadari dokter Rendi ada disana, Light pun tak mendengar
dr Rendi berbicara. “hei Light, itu idola aku ngajak kencan sama kamu!”ucap
Talitha, Light kembali sadar, dan mengiyakan ajakan drRendi. “oh ya ok dok,
kita ngedate” Light tak berpikir panjang , Light seakan lupa pada kejadian kemarin
malam saat Light bertemu dokter Rendi di depan Klinik dan Tanpa disadari Light
melukai perasaan Talitha , di dalam hati , Talitha sebetulnya suka sama dokter
Rendi , tapi dokter Rendi acuh tak acuh pada Thalitha , Thalitha seorang suster
yg hampir punya segalanya, Talitha seorang muslimah, ia berjilbab pakaiannya
tertutup, kadang jika hari Rabu, hari tak memakai seragam di Klinik, Talitha
lebih memilih memakai Gamis yg menutupi seluruh tubuhnya. Orang tuanya
sebetulnya dokter yg berdinas di rumah sakit Ahmad Dahlan , tapi Talitha lebih
menyukai menjadi perawat dibanding menjadi dokter, Thalitha orangnya jujur , kadang
lucu suka bikin humor-humor garing dan seringnya Thalitha memperhatikan dokter
Rendi dari kejauhan.
Hari itu, dokter Amanda Jhonson, datang ke
klinik Kumala Bunda,menemui dokter Rendi rekan sejawatnya dan juga sepupunya, dokter
Amanda membawakan buah-buahan dan salad sayuran dengan saus Thousand Island
juga Mayonaise kesukaan dokter Rendi.
“hey Amanda, ayo duduk di sebelah sini” dokter
Rendi menyambut dokter Amanda Jhonson dengan ramah dan mempersilahkannya duduk
di kursi ruang tunggu, sambil makan salad kesukaannya, dokter Amanda memulai
obrolan dengan Rendi.
“Ren, seminggu yg lalu, Jun-Gi kakaknya
Lightly ketemu sama aku, so sorry banget aku bilang kalo kamu ketemu Light di dunia
lain saat kalian koma” dokter Rendi menghentikan kegiatan makannya sebentar.
“ya aku tau, waktu itu Jun-Gi nyari-nyari aku tapi aku ga ada di klinik,aku tau
dari security” jelas dokter Rendi pada dokter Amanda.
“sebetulnya, Lightly itu benar adiknya Lee
Jun-Gi?” dokter Amanda bertanya lebih jauh, “Lightly adalah mantan adik ipar
Lee Jun-Gi, dulu Lili pacaran dan hampir menikah dengan Lee Chi Hoon adik Lee
Jun-Gi, tapi Lee Chi Hoon meninggal satu minggu sebelum pernikahan, menurut
gosipnya sih gitu”
dokter Amanda akhirnya mengetahui sejarah Lee
Jun-Gi dan Lightly. “kemungkinan saingan kita pasti berat ya Ren”.ucap dokter Amanda pada Rendi , Ya dokter
Amanda memang menyukai Lee Jun-Gi,sejak pertama kali bertemu. Dokter Amanda
memang menaruh hati pada Lee Jun-Gi, karena Jun-Gi memang punya sifat rendah
hati di balik sifat pemarah dan arogansinya, tapi Amanda menyukai itu, kadang
Amanda salah kaprah degan perilaku Lee Jun-Gi, misalnya ketika mobil dokter Amanda
mogok, ia menelepon Lee Jun-Gi dan Lee Jun-Gi menjemput dokter Amanda di jalan
Dago Bandung , hal-hal seperi itu
membuat dokter Amanda menjadi percaya diri tingkat dewa-dewi bahwa Lee Jun-Gi
menyukai dokter Amanda , padahal hati Lee Jun-Gi hanya untuk Lightly saat ini ,
walaupun Lightly sudah berubah jadi menghindari Lee Jun-Gi . Jam di Klinik menunjukan pukul 19.30, Tiba saatnya
karyawan, dokter,suster dan apoteker untuk pulang dan Klinik akan tutup,
Di parkiran, terlihat mobil BMW i8 Hybird
memasuki tempat parkir disana, ya itu mobil milik Lee Jun-Gi, Jun-Gi bermaksud
untuk menjemput Lightly, Jun-Gi masuk ke dalam Klinik, ia melihat Lightly
keluar dari ruang ganti baju dan bersiap untuk pulang , bersama dokter Rendi ,
dokter Amanda, Talitha,Rena dan Adri. Saat berjalan tiba-tiba Light melihat Lee
Jun-Gi di depan pintu masuk.
dokter Amanda Jhonson menghampiri Lee Jun-Gi
dan menyapanya. “hai tuan Lee, apa kabar?” dengan ramah Jun-Gi membalas sapaan
dokter Amanda, “hai dokter Amanda, aku baik, aku mau jemput Lightly” Lightly yg
berjalan bersebelahan dengan dokter Rendi, menyapa kakaknya
“hi oppa, emm aku mau kencan sama dokter Rendi
dulu ya oppa, jangan tunggu aku” Lightly terburu-buru sambil memegang tangan
dokter Rendi,mereka setengah berlari ke arah mobil dokter Rendi.
“Lili,aku gak nyangka kalo kamu mau ngedate
sama aku hari ini” terang dokter Rendi, “ayolah dok jangan banyak bacot , antar
aku ke rumah cepetan” Lightly menyuruh dokter Rendi menyetir lebih cepat.
Di Klinik, Thalita hanya bisa memandangi
dokter Rendi yg pergi dengan Lightly , begitu juga dengan Jun-Gi , biasanya
Lightly tak pernah menolak ajakannya, kali ini Lightly benar-benar menghindar.
Di depan rumah , Lightly turun dari mobil, “Lili, kamu bener ga akan ngajak aku
ke dalem dulu” dokter Rendi mengajak Lightly bercanda karena suasana hati
Lightly sedang muram. “lain kali lah dok, aku capek” Lightly belum masuk ke
rumah , ia sedang membuka kunci pintu pagar, dan dokter Rendi menyalakan
mobilnya lagi , bersiap untuk pulang. Tiba-tiba Lee Jun-Gi datang, ia memarkirkan
mobilnya di depan mobil dokter Rendi.
“Lightly” Lee Jun-Gi memanggil Light dan
keluar dari mobilnya. “oppa, kok cepet banget datangnya?” dokter Rendi turun dari
mobil, menghampiri Lightly. “Lili, masuklah. Diluar dingin sekali” Lightly masuk ke rumah dengan hati yg
berdebar-debar sangat kencang, hingga Lightly susah untuk bernafas ,ia tak
menyangka jika Kakaknya yg tiba-tiba ia sukai,datang begitu cepat ke rumah.
“dokter Rendi, permisi aku mau ke dalam dulu” Lee
Jun-Gi pamit pada dokter Rendi,ia tak mau jadi ribut dengan dokter Rendi.
“Tunggu Jun-Gi, ada yg mau aku bicarakan sama kamu.” Lee Jun-Gi berhenti
melangkahkan kakinya, Jun-Gi kembali ke luar rumah.
“Jun-Gi, tadi Lili dari klinik langsung pulang
ke rumah, kita ga kemana-mana kok, dan aku sudah minta maaf pada Lili sebagai
gantinya aku mau ngajak dia jalan-jalan, aku kira tadi Lili mau ngajak aku
jalan-jalan taunya dia minta aku buat nganterin dia ke rumahnya” Lee Jun-Gi
dengan nada tinggi ia memarahi dokter Rendi.”hey dokter, aku tahu apa yg kamu
lakukan pada adikku , saat kalian koma, jangan macam-macam pada adikku?”
setelah mengancam dokter Rendi, Lee Jun-Gi pun akhirnya masuk ke rumah , ia
mencari Lightly , di ruang TV, di dapur, di Ruang makan. Tapi Lightly tak ada.
Jun-Gi pun berjalan ke arah kamar Light , yg berseberangan dengan kamarnya.
Jun-Gi mengetuk pintu kamar Lightly , Jun-Gi
mencoba membuka pintunya tapi di kunci dari dalam , Jun-Gi memanggil nama Light
tapi tak ada jawaban apapun dari Light. Penasaran dengan apa yg terjadi ,
Jun-Gi mengerjai Light , ia menutup pintu kamarnya tapi Jun-Gi tak masuk kamar,
Jun-Gi masih tetap di depan pintu kamar Lightly. Beberapa menit kemudian, Light
membuka pintunya ia tak tahu jika Jun-Gi masih ada di depan kamarnya, “Oppa!!”
Lightly kaget ia kembali menutup pintu kamarnya.
Di perjalanan pulang, dokter Rendi menelefon
dokter Amanda. “hallo manda,sepertinya saingan kita memang berat , aku bersaing
meluluhkan hati Lightly tapi ada Jun-Gi, lalu kamu berusaha mengambil hati
Jun-Gi tapi ada Lightly.” “Ren, aku pun
sama ingin sekali merebut hati Lee Jun-Gi tapi Lightly selalu ada disana, aku
harus apa? Sepertinya mereka memang pacaran”
dokter Amanda sebetulnya sudah mendekati Lee Jun-Gi dengan Agresive tapi
terhalang oleh Lightly. Amanda seakan pasrah pada keadaan tapi tidak dengan dokter Rendi , ia akan
merebut hati Lightly apapun caranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar