Senin, 28 Agustus 2017

Suddenly I Found You Chapter 10



Jun-Gi menemui Light di Lantai dasar dan Jun-Gi meminta Light untuk ikut dengannya.

“maaf oppa,aku ga bisa ikut dengan oppa, aku lagi kerja dan aku baru bisa pulang jam 1 siang.”

“baiklah oppa tunggu kamu di Rumah jam 1 siang, jangan telat”
Light tak pernah melihat Jun-Gi begitu serius ,laki-laki yg menemaninya itu biasa tertawa, humoris bahkan romantis.  Jam di hp Light sudah menunjukan Jam 12.30 siang, saatnya Light pulang dan menghadapi Jun-Gi. 


“aku pulang” ucap Light sambil masuk ke dalam rumah, di rumah Light melihat Jun-Gi sedang menunggunya di ruang TV.
“Duduklah Light, Oppa mau bicara sama kamu” Jun-Gi meminta Light duduk disampingnya.


“ada apa Oppa?” tanya Light “ceritakan pada oppa apa yg sebenarnya terjadi  Saat kamu koma?” Light tak menyangka jika Kakak yg sangat ia sayangi ini masih belum lupa pembahasan 2 hari yg lalu di café Steak and Farmhouse.
“aku ketemu ayah ibu, lihat perkebunan yg indah sekali lalu ada sungai yg sangat bening, hingga aku bisa berkaca oppa”
“Ketemu dokter Rendi?” Light kaget darimana Oppa tahu kalau ia dan dokter  Rendi bertemu.
“jawab oppa Light” Jun-Gi mendesak Light, akhirnya Light tak bisa berbohong pada kakaknya.
“iya oppa, aku ketemu dokter Rendi disana”
“dia bilang kamu gak cantik kan, dia juga bilang mau nikah sama kamu hanya untuk sex aja kan?”  hal yg Light sembunyikan mati-matian akhirnya tercium juga oleh Jun-Gi


“oppa sudahlah jangan diperpanjang, dan jangan buat yg aneh-aneh pada dokter Rendi bagaimanapun dokter Rendi itu sekantor sama aku, aku ga mau hal yg aneh-aneh terjadi sama aku  dan dokter Rendi” setelah mendengar hal itu Light memeluk Jun-Gi, hanya Jun-Gi yg tau perasaan sakit Light, meskipun Light tak mengadu apa-apa. 


Light hanya tak mau terjadi apa-apa pada dokter Rendi, meski hatinya sakit mengalami hal yg tak diduga oleh dokter Rendi , tapi dalam hati Light masih ada rasa suka Light pada dokter muda itu.
Ya hanya suka, tak lebih. Suka karena wajahnya yg tampan,meskipun jika di bandingkan Jun-Gi yg fashionable, dinilai dari angka 5-10, Jun-Gi nilai 10 dan dokter Rendi 8,5. 


Keesokan harinya Light bekerja waktu siang hari, Jam 1 teng Light sudah ada di Klinik Kumala Bunda, dokter Rendi datang menghampiri Light yg sedang bersiap untuk bekerja melayani pasien yg ingin mendaftar untuk berobat ke dokter.

“Lili, bisa bicara sebentar?
“maaf aku sibuk, aku baru dateng jadi harus bersiap bekerja” Light menolak dengan halus  
“baiklah nanti aku datang lagi kesini jam 8 malem,aku harap kamu mau nunggu aku”
 
Light heran ada apa dokter Rendi tiba-tiba saja mengajaknya untuk bicara, dokter muda yg terkenal di klinik sebagai dokter yg ganteng , pendiam dan sangat baik hati itu akan menunggunya selepas jam kerja usai. Jam menunjukan Jam 8 malam,saatnya Light pulang ke rumah, ia berjalan dari meja pendaftaran menuju pintu keluar, sambil memegang handphone sesekali melihat handphonenya. Di ujung jalan Light melihat dokter Rendi, kali ini dr Rendi tak memakai baju layaknya dokter, ia hanya mengenakan sweater warna biru dan celana jeans juga sandal jepit.

“Hai Lili, apa kabar?”
“ hai dokter, ada apa mau ketemu aku? Dokter kan artis juga ngapain ketemu aku” Light sedikit tidak senang dan jual mahal pada dr Rendi.
“aku mau minta maaf yg sebesar-besarnya sama kamu Lili, maafkan aku ya kalau “disana”
Aku nyakitin kamu,aku ga bermaksud untuk itu kok Li,semuanya pasti salah paham.”
Light dan dokter Rendi bertatap muka pertama kali, setelah pertemuannuya di dunia yg lain saat  mereka koma.
“ga perlu ada yg dimaafin kok dok,aku permisi mau pulang.”
Light lalu membalikan badannya, saat Light mau pergi meninggalkan dokter Rendi, dokter Rendi memegang tangan light Hingga badan Light berbalik ke arah dokter Rendi lagi. 

“kamu denger aku ngobrol sama temen-temenku kan?” Rendi menebak alasan kepergian Lightly yg sangat tiba-tiba saat itu “Lili, bener kan kamu denger semua pembicaan aku dan teman-temanku kan?” Light memaksa Rendi untuk melepas tangannya.
“Lepasin dok, aku bersyukur ga bertemu kamu di dunia Nyata waktu itu, kamu Cuma manfaatin aku doank kan?  Dulu aku muja kamu banget, sekarang aku benci banget sama kamu”
Light kemudian pergi meninggalkan dokter Rendi. Sambil menangis Light , Light pergi menggunakan taxi lalu sampai di depan rumah Light membuka pintu rumah, tampak Nyonya Park ada disana, Nyonya Park kemudian membujuk Light agar ia mau makan, tapi tak di gubris oleh Light,ia tetap mengurung diri dikamar. 

Setengah jam kemudian, Lee Jun-Gi datang ke rumah sepulang dari kantor. Nyonya Park lalu mengadu pada Jun-Gi tentang Light yg pulang dengan menangis.
“Jun-Gi coba lihat adikmu, dia pulang sambil menangis dan ga mau makan.” Jun-Gi lalu pergi ke kamar Light, mengetuk pintu kamar Light.
“Lightly , ayo kita makan, Light buka pintunya boleh?”Light kemudian membuka pintunya, ia membiarkan Jun-Gi masuk ke dalam kamarnya . “Light, kamu kenapa ? kok nangis” 

Light kemudian mengadu pada kakak kesayangannya, meski bukan kakak kandung tapi Light merasa ada yg melindunginya. “Oppa, aku ketemu dokter Rendi tadi di jalan, dia minta maaf”
“Terus kamu maafin?” Jun-Gi segera membalas keluh kesah adiknya. “entahlah oppa, aku bingung”


Jun-Gi memeluk mantan adik ipar kesayangannya itu, menenangkan Light yg terus menangis sakit hati oleh dokter Rendi.  Tapi dalam pelukkan Jun-Gi,Light merasa ada yg aneh dengan dirinya, debaran Jantung yg tak pernah ia rasakan setelah kepergian Chi-Hoon. Dalam hatinya Light terus berbiara “Rasa apa ini? Mungkinkah aku jatuh cinta dengan Lee Jun-Gi? Ah ga mungkin, Jun-Gi hanya menganggap ku sebagai adiknya, ya adik perempuan satu-satunya”
Light tampak sudah tenang dan Jun-Gi keluar dari kamar Light. Esok harinya, Light keluar kamar dan melihat Jun-Gi habis mandi, Jun-Gi memakai handuk saja untuk menutupi bagian bawah tubuhnya, sementara bagian atas badannya Jun-Gi tak memakai apapun, hanya terlihat otot-otot di tangan dan six pack  di bagian perutnya. Hati Light kembali berdebar kencang, ada apa ini?
 
“Light, Light” Jun-Gi memanggil Light tapi Light tak mendengar, ia hanya bengong melihat perut sixpacknya Jun-Gi. Ya Tuhan apa yg terjadi pada diri Light, tak mungkin ia berkencan dengan seorang CEO perusahaan yang kantornya menyebar di seluruh asia. 

“oppa, aku mau makan ke dapur” Light ngeless sekuat tenaga agar tak diketahui isi debaran hatinya oleh Jun-Gi. Sambil makan Light melihat Jun-Gi yg sedang merapikan bajunya karna akan pergi ke kantor. Jun-Gi duduk disamping Light, dan mengambilkan minum untuk Light. 

Perhatian Jun-Gi pada Light mungkin tak akan ia dapatkan dari dokter Rendi. Hati Light  Luluh Lantah  oleh Jun-Gi, perhatian Jun-Gi pada Light sangat natural, tak dibuat-buat. Light pergi ke klinik dan Jun-Gi pergi ke kantor. Tak seperti biasanya, kali ini Light menolak diantar oleh Jun-Gi, ia memilih naik taxi daripada naik mobil seperti biasanya bersama Jun-Gi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suddenly I Found You Remake Part 2

2 Tahun kemudian, Oktober 2016… Aku resmi di lamar Rendi Khan, si Pria berusia 35 Tahun ini melamarku di hotel Hilton Kuala Lumpu...