Light merasa aneh dengan lingkungan di
sekitarnya, Light tak pernah melihat lingkungan yg asri, nyaman seperti yg ia
lihat saat ini dan yg lebih aneh lagi, Light bisa bertemu ayah dan ibunya yg
sudah meninggal juga ada dr Rendi disana, Si Ramah dan murah senyum ini
sekarang ada di sampingnya, tapi ini dimana?
“bu
maaf Lili mau tanya, ini dimana ya bu kok Lili belum pernah kesini” tanya
Light pada ibunya. “ nak kita ini sedang
ada di dunia setelah kematian kita, dunia yg tak pernah Lili lihat di Dunia
tempat kamu hidup” ayah Light
menjelaskan pelan-pelan dan ibu Light membenarkannya. Light sempat bingung,
berarti dirinya sudah meninggal. “ tunggu tunggu, berarti Lili udah meninggal
bu?” tanya Light “iya nak kamu sudah meninggal. Dan dr Rendi pun sudah
meninggal “ Light kaget setengah mati mendengar dokter Rendi meninggal “apa Bu
dr Rendi meninggal? Kenapa?” saat ini Light benar benar bingung apa yg
menyebabkan dokter Rendi meninggal begitu cepat. “ coba tanya pada dokter
Rendi, kenapa dia meninggal” ayahnya
Light menyuruh Light untuk bertanya langsung pada dokter Rendi.
Di dalam hati Light berkata mungkin ia akan
bertemu Chi Hoon, Ya Chi Hoon calon suaminya yg menininggal 2 tahun yg lalu .
Light mencari Chi Hoon disana, ia menyusuri tempat-tempat yg bagus seperti
perkebunan besar yg indah dan sungai yg sangat bersih ada di dekat perkebunan
itu. Light sampai pada mulut sungai yg ada disana, sungai yg airnya bersih
sekali, terlihat bening hingga Light
bisa berkaca disana. Ketika Light
berkaca di sungai itu dan memuji diri sendiri. Tiba-tiba ada yg memanggil nama
kecilnya, dari suaranya sepertinya Laki-laki dan Light berpikir mungkin itu Chi
Hoon. “ Lili…” ucap laki laki itu sambil berteriak, Light menoleh ke belakang,
laki-laki yg ia kira Chi Hoon ternyata idola yg ia puja-puja ketika ia masih
hidup. “ oh my God,dokter Rendi,” Light kaget sampai ia mau jatuh ke pinggir
sungai. dokter Rendi memegang tangan
Light yg hampir jatuh ke pinggir sungai sambil berucap “eh hati-hati”. Light
bingung harus bilang apa sama dr. rendi, setidaknya dokter Rendi sudah
menyelamatkannya tapi Light masih saja bingung apa yg harus ia ucapkan pada
laki-laki yg mengisi dunia khayalnya sejak 1 Tahun lalu. “kamu ga apa-apa?”
tanya dokter Rendi “oh hai dokter, aku ga apa-apa” mereka memulai perbincangan
yg Light idam-idamkan saat ia masih hidup di dunia. Light dan dr Rendi berjalan menyusuri jalanan yg
teduh karna pepohonan yg besar melindungi mereka dari cahaya matahari.
“dokter
aku boleh tanya?” Light sangat penasaran apa yg menyebabkan dr rendi meninggal.
“ya Lili, mau tanya apa?” dr. Rendi
melihat ke wajah Lili sambil tersenyum. “dokter meninggal kenapa?” dokter Rendi menghela nafasnya sebentar dan
menjawab pertanyaan Lightly “mana mungkin kamu gak tau?” Lili bingung, ia
memang tak tau apa yg menyebabkan dokter Rendi meninggal dunia. “maksud
dokter?” Lili bertanya balik pada dokter muda itu. “aku yg ada di mobil mini
bus yg kamu tabrak Lili” oh my god
matilah Lightly,ia bertemu dengan idolanya sekaligus korban yg ia tabrak sampai
meninggal. “dokter,maafkan aku ya.. nanti kalo oppa aku kesini aku akan minta
ganti rugi untuk membayar kerugian yg dokter alami” Light memohon mohon agar di
maafkan oleh dokter Rendi, tapi dokter Rendi hanya tertawa-tawa melihat sikap
Light. “Kamu serius mau bawa kakek kamu kesini, do’ain dia cepat meninggal
maksudnya?”
Kakek?
Apa maksud dokter Rendi dengan Kakek, Light sudah tak punya kakek dan nenek.
“maksud dokter kakek? Aku udah ga punya kakek” dokter Rendi berdiri dari bangku
kayu yg ia duduki dan berkata “tadi kamu bilang Oppa,itu kan artinya
kakek?” Lightly tertawa-tawa sampai
puas, dr Rendi tak tau kalo Oppa itu bahasa korea yg artinya kakak laki-laki.
“Yasudah dok aku mau ketemu ibu dan ayahku dulu ya” Light tertawa sambil pergi
meninggalkan dr. Rendi.
Beberapa hari di dunia yg lain, Light terus
bersama dokter Rendi, kemanapun dr Rendi pergi, Light pasti ikut, sampai
akhirnya kedua orang tua Light disana menyuruh mereka menikah. dokter Rendi
menyetujuinya, meskipun dr Rendi baru bertemu dgn Light beberapa minggu kebelakang,
tapi Light dan dr Rendi merasa nyaman
satu sama lain
dokter Rendi menemui rekan-rekan sejawatnya yg
sudah meninggal, teman-teman dokter
Rendi menanyakan apakah benar dokter Rendi akan menikah di dunia yg lain, ya
menikah setelah meninggal. Light menuju taman tempat dokter.Rendi berkumpul
dengan teman-temanya. Light berhenti dan berdiri di balik pohon tinggi dan
besar,di depan pohon itu ada dokter Rendi dan 5 kawan sejawatnya sedang
berbincang-bincang. “Ren,beneran kamu mau menikah dengan gadis yg beberapa minggu kemarin datang ke sini” dokter Rendi mengiyakan tapi juga mengaku
tidak menyukai Lightly. “Gini sih,berhubung aku belom pernah nikah, jadi aku
iya kan aja ajakan orang tua nya. Ga ada yg lebih kok, Lili kan gadis muda
satu-satunya disini, daripada kawin sama emaknya kan repot, Cuma pengen SEX yg
halal aja kok ga lebih ”
Light tak menyangka laki-laki yg ia idolakan
karena ketampanannya juga karena sifatnya yg lembut pada perempuan dan
anak-anak ternyata bajingan juga, Laki-laki yg muncul di Televisi satu
minggu dua kali ini menginjak-injak
hargga dirinya, perhatian dan kasih sayang yg
dokter Rendi tunjukan hanya kebohongan untuk menutupi keinginannya yg
hanya ingin berhubungan suami istri secara halal dengan Light. Mendengar hal
itu langsung dari mulut dr.Rendi ,Light memilih pergi. Ia memohon pada Tuhan
untuk di kembalikan ke kehidupan yg dulu. Sebelum bertemu dr Rendi, apakah ini
takdir? Atau hanya kebetulan semata? Yg jelas Light membenci dokter Rendi saat
ini dan untuk selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar